Roket Soyuz saat dibawa ke Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan dengan menggunakan kereta api, Sumber, NASA/Bill Ingalls
Soyuz (Союз) yang artinya persatuan, adalah sebuah rangkaian pesawat luar angkasa yang dirancang oleh Sergey Korolev untuk program luar angkasa Uni Soviet (sekarang Rusia). Soyuz adalah solusi penerbangan antariksa yang andal, efisien, dan hemat biaya untuk berbagai misi, mulai dari misi Orbit Rendah Bumi atau LEO (Low Earth Orbit) hingga lintasan antarplanet ke Mars atau Venus. Soyuz telah melakukan hampir semua jenis misi, mulai dari peluncuran telekomunikasi, pengamatan Bumi, cuaca dan satelit ilmiah hingga pesawat ruang angkasa berawak. Soyuz merupakan wahana antariksa yang sangat fleksibel.
Versi Soyuz yang saat ini dikembangkan oleh Arianespace adalah wahana peluncuran empat tahap yang terdiri dari: empat roket booster pada tahap pertama (first stage), roket inti pada tahap kedua (second stage), roket tahap ketiga (third stage), dan tahap atas (fourth stage) yang merupakan pengangkut muatan (fairing)
Sejak beberapa generasi, wahana Soyuz telah menyediakan layanan peluncuran yang andal dan efisien sejak dimulainya eksplorasi luar angkasa. Roket Soyuz jugalah yang meluncurkan satelit buatan pertama dan manusia pertama ke luar angkasa, dan telah melakukan lebih dari 1.925 peluncuran hingga sekarang. Saat ini, Soyuz digunakan untuk penerbangan berawak dan tak berawak ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, serta peluncuran komersial dan peluncuran bagi pemerintah Rusia sendiri.
Roket Soyuz pertama diperkenalkan pada tahun 1966, Soyuz telah menjadi tulang punggung program luar angkasa Soviet / Rusia. Sebagai satu-satunya roket peluncur berawak di Rusia dan bekas Uni Soviet, Soyuz memenuhi standar keandalan dan ketahanan yang sangat tinggi.
Peluncuran pertama versi Soyuz 2-1a pada 8 November 2004 dari kosmodrom Plesetsk merupakan langkah besar dalam program pengembangan roket Soyuz. Pada jaman yang lebih modern seperti sekarang, Soyuz juga digunakan untuk meluncurkan Satelit milik persatuan negara-negara eropa, Satelit MetOp-A berhasil diluncurkan dengan sukses pada 19 Oktober 2006 dari kosmodrom Baikonur yang dilengkapi dengan fitur sistem kontrol digital yang memberikan fleksibilitas pada misi-misi tambahan, sehingga memungkinkan kontrol roket yang dilengkapi dengan fairing muatan selebar 4,1 meter.
Ini adalah momen penting menuju roket Soyuz 2-1b generasi berikutnya, yang merupakan puncak dari program antariksa gabungan Eropa / Rusia. Pada kosmodrom Baikonur ini jugalah dikembangkan mesin tahap ketiga (third stage) yang lebih bertenaga, yang secara signifikan meningkatkan kinerja keseluruhan roket Soyuz.
Melansir dari spaceref.com, penerbangan perdana roket Soyuz 2-1b berhasil dilakukan dari kosmodrom Baikonur pada 27 Desember 2006, yang berhasil mengorbitkan wahana penelitian ruang angkasa COROT (Convection, Rotation et Transits planétaires), yang merupakan teleskop untuk badan antariksa CNES Prancis.
Perhatian :
Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu