{ "placements": [ { "anchor": { "selector": "body", } }, "pos": 4, "type": 1, "style": { "top_m": 5, "bot_m": 10 } } ] }

  0


Home » Astronautika » Arianespace

Arianespace luncurkan Soyuz V25 angkut satelit pengintai Prancis

Industri penerbangan antariksa swasta yang berpusat di Prancis, Arianespace pada 29 Desember 2020 pada waktu setempat berhasil meluncurkan roket Soyuz yang membawa misi untuk mengirimkan satelit observasi bumi CSO-2 yang ditujukan untuk pertahanan dan keamanan Prancis.



Siapakah Arianespace?


Penampakan udara sesaat setelah Soyuz V25 lepas landas dari Guiana Space Center, Guyana, Prancis, sumber, RocketGyan

Arianespace merupakan perusahaan komersial swasta dan perkembangan dari organisasi luar angkasa eropa yaitu European Space Agency. Berdiri pada tahun 1980, Arianespace adalah perusahaan transportasi luar angkasa komersial pertama dan penyedia layanan peluncuran satelit di dunia.

Seperti dilansir dari arianespace.com, perusahaan swasta Arianespace yang pernah meluncurkan salah satu roket Soyuz untuk satelit Telkom pada 2005 ini telah meluncurkan 10 roket Soyuz sepanjang tahun 2020, dan Satelit CSO-2 adalah peluncuran terakhir Arianespace pada tahun ini.

Arianespace luncurkan Soyuz V25 angkut satelit pengintai Prancis

Satelit CSO-2 yang merupakan pengadaan dari Kementrian badan pertahanan antariksa Prancis ini telah berhasil mengorbit ke orbit sinkronisasi matahari dengan mulus dengan bantuan roket Soyuz VS25.

Misi ini juga akan menjadi misi Soyuz ke-25 yang diluncurkan di Benua Amerika bagian utara dari pinggir pantai Guyana, Prancis sejak mulai beroperasi di Guiana Space Center (CSG) pada Oktober 2011.

Profil Roket Antariksa Soyuz


Roket Soyuz saat dibawa ke Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan dengan menggunakan kereta api, Sumber, NASA/Bill Ingalls

Soyuz (Союз) yang artinya persatuan, adalah sebuah rangkaian pesawat luar angkasa yang dirancang oleh Sergey Korolev untuk program luar angkasa Uni Soviet (sekarang Rusia). Soyuz adalah solusi penerbangan antariksa yang andal, efisien, dan hemat biaya untuk berbagai misi, mulai dari misi Orbit Rendah Bumi atau LEO (Low Earth Orbit) hingga lintasan antarplanet ke Mars atau Venus. Soyuz telah melakukan hampir semua jenis misi, mulai dari peluncuran telekomunikasi, pengamatan Bumi, cuaca dan satelit ilmiah hingga pesawat ruang angkasa berawak. Soyuz merupakan wahana antariksa yang sangat fleksibel.

Versi Soyuz yang saat ini dikembangkan oleh Arianespace adalah wahana peluncuran empat tahap yang terdiri dari: empat roket booster pada tahap pertama (first stage), roket inti pada tahap kedua (second stage), roket tahap ketiga (third stage), dan tahap atas (fourth stage) yang merupakan pengangkut muatan (fairing)

Baca juga : Tak mau buang waktu roket SN9 SpaceX bersiap ke pad peluncuran


Sejak beberapa generasi, wahana Soyuz telah menyediakan layanan peluncuran yang andal dan efisien sejak dimulainya eksplorasi luar angkasa. Roket Soyuz jugalah yang meluncurkan satelit buatan pertama dan manusia pertama ke luar angkasa, dan telah melakukan lebih dari 1.925 peluncuran hingga sekarang. Saat ini, Soyuz digunakan untuk penerbangan berawak dan tak berawak ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, serta peluncuran komersial dan peluncuran bagi pemerintah Rusia sendiri.

Roket Soyuz pertama diperkenalkan pada tahun 1966, Soyuz telah menjadi tulang punggung program luar angkasa Soviet / Rusia. Sebagai satu-satunya roket peluncur berawak di Rusia dan bekas Uni Soviet, Soyuz memenuhi standar keandalan dan ketahanan yang sangat tinggi.

Peluncuran pertama versi Soyuz 2-1a pada 8 November 2004 dari kosmodrom Plesetsk merupakan langkah besar dalam program pengembangan roket Soyuz. Pada jaman yang lebih modern seperti sekarang, Soyuz juga digunakan untuk meluncurkan Satelit milik persatuan negara-negara eropa, Satelit MetOp-A berhasil diluncurkan dengan sukses pada 19 Oktober 2006 dari kosmodrom Baikonur yang dilengkapi dengan fitur sistem kontrol digital yang memberikan fleksibilitas pada misi-misi tambahan, sehingga memungkinkan kontrol roket yang dilengkapi dengan fairing muatan selebar 4,1 meter.

Ini adalah momen penting menuju roket Soyuz 2-1b generasi berikutnya, yang merupakan puncak dari program antariksa gabungan Eropa / Rusia. Pada kosmodrom Baikonur ini jugalah dikembangkan mesin tahap ketiga (third stage) yang lebih bertenaga, yang secara signifikan meningkatkan kinerja keseluruhan roket Soyuz.

Melansir dari spaceref.com, penerbangan perdana roket Soyuz 2-1b berhasil dilakukan dari kosmodrom Baikonur pada 27 Desember 2006, yang berhasil mengorbitkan wahana penelitian ruang angkasa COROT (Convection, Rotation et Transits planétaires), yang merupakan teleskop untuk badan antariksa CNES Prancis.

Profil Satelit CSO-2


muatan Satelit CSO-2 sesaat sebelum lepas landas yang akan dibawa Soyuz V25 ke orbit

Satelit CSO-2 adalah satelit kedua dari program antariksa Komponen Optik Luar Angkasa (CSO - Composante Spatiale Optique), merupakan salah satu dari konstelasi tiga satelit yang didedikasikan untuk observasi Bumi untuk pertahanan dan keamanan. Satelit ini ditempatkan di orbit kutub pada ketinggian yang berbeda, dan akan menjalankan dua misi yang berbeda: Satelit CSO-1 dan CSO-3 yang berperan sebagai satelit pengintaian dan Satelit CSO-2 berperan sebagai satelit identifikasi.

Badan antariksa CNES Prancis (Centre National d'Etudes Spatiales), atau disebut Pusat Studi Luar Angkasa Nasional memiliki otoritasi atas program Komponen Optik Luar Angkasa baik didarat dan luar angkasa, serta berperan mendesain seluruh arsitek sistem secara keseluruhan. CNES juga bertanggung jawab atas penentuan posisi CSO didalam orbit, pengujian, dan pengoperasian satelit.

Mengenal Pemilik Wahana Antariksa CSO


animasi satelit CSO-2 proyek intelijen dan militer Prancis

Melansir dari maxisciences.com, Direktorat Jendral Persenjataan Prancis, DGA (Direction générale de l'armement) adalah pemegang kontrak untuk konstruksi dan pemeliharaan wahana antariksa CSO di darat, dan sekaligus bertugas sebagai antarmuka penghubung antara sensor yang ditempatkan di ruang angkasa dan operator di darat. CSO dioperasikan dari markas angkatan bersenjata Prancis.

CSO yang merupakan penerus dari sistem pertahanan Prancis, Helios 1 dan 2, akan menangani kebutuhan operasional Prancis untuk intelijen global dan pengawasan strategis, pengetahuan tentang lingkungan geografis, dan sebagai alat untuk pengerahan tempur.

Sebagai satelit militer generasi ketiga Prancis, CSO dikembangkan dalam kerangka kerja nasional dan akan tetap dapat diakses oleh para negara mitranya di Eropa. Saat ini, Jerman, Swedia dan Belgia sudah bergabung dengan komunitas CSO, dan diharapkan kesepakatan dengan Italia dalam waktu dekat.

Satelit CSO-2 akan ditempatkan di orbit sinkronisasi matahari pada ketinggian 480 km dari bumi. Satelit akan digunakan untuk mencitrakan gambar beresolusi sangat tinggi dengan menggunakan frekuensi gelombang tampak dan gelombang inframerah sehingga dapat dioperasikan pada cuaca cerah di siang atau malam hari, dan menggunakan berbagai mode pencitraan untuk memenuhi kebutuhan operasional pertahanan strategis.

Baca juga : Chang-e sukses kembali ke Bumi setelah ambil sampel di Bulan

Kontraktor yang membangun Satelit CSO-2


Kontraktor utama satelit CSO-2 adalah Airbus Defence and Space yang merupakan divisi dari Airbus yang bertanggung jawab atas produk dan layanan pertahanan dan kedirgantaraan, dan Thales Alenia Space adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri kendaraaan antariksa asal Prancis yang memasok instrumen pencitraan optiknya. CSO-2 merupakan satelit ke-130 Airbus Defence and Space Prancis yang telah diluncurkan oleh Arianespace.

Rate Artikel


Komentar Artikel

Perhatian :
Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu



Contoh : email_saya@gmail.com



Komentar berhasil di-input
Error!

Artikel Lainnya


Artikel Terbaru


Media Sosial