{ "placements": [ { "anchor": { "selector": "body", } }, "pos": 4, "type": 1, "style": { "top_m": 5, "bot_m": 10 } } ] }

  0


Home » Pertanian » Kelapa Sawit

4 Kegunaan Tanaman Kacangan Pada Kelapa Sawit

Uses and Benefit of Legumes in Palm Oil Plantation

Pada tanaman kelapa sawit, tanaman kacangan atau penutup tanah lazim di gunakan pada areal perkebunan.

Manfaat Tanaman Penutup Tanah

Disamping berguna untuk melindungi tanah dari kikisan oleh erosi, tanaman kacangan juga dapat memperbaiki sifat fisik dan kimiawi tanah.

Bagaimana penerapan tanaman kacangan dan peran pentingnya, apakah tanaman kacangan di perlukan untuk perkebunan kelapa sawit?

Dan bagaimana tingkat efektivitas tanaman kelapa sawit yang menggunakan tanaman kacangan di areal perkebunan?



Fungsi LCC pada Tanaman Kelapa Sawit


Tanaman kacangan atau tanaman penutup tanah sering di jumpai pada perkebunan kelapa sawit.

Beberapa mengenal sebutan ini dengan LCC (Legume Cover Crop) atau LCP (Legume Cover Plant).

Tanaman penutup tanah (kacangan) adalah tanaman yang bisa di budidayakan dan untuk memperoleh manfaat yang maksimal, penanaman kacangan sebaiknya menutup permukaan tanah atau 100% LCP.

4 Kegunaan Tanaman Kacangan Pada Kelapa Sawit

Manfaat kacang-kacangan dalam pengusahaan tanaman kelapa sawit yaitu sebagai berikut

  • mengurangi efek terkikisnya tanah akibat bulir air hujan yang jatuh pada lahan perkebunan.
  • memperkaya bahan organik tanah oleh daun-daun, batang dan ranting yang jatuh ke tanah.
  • menambah daya serap air ke tanah sehingga mengurangi erosi.
  • menahan kecepatan aliran air diatas permukaan tanah karena tanaman kacangan dapat menyimpan air pada akarnya.

Kriteria Tanaman Kacangan


Tanaman yang cocok digunakan sebagai penutup tanah harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

  • dapat di kembang biakkan dengan mudah dengan biji,
  • tanaman mempunyai sifat akar yang tidak mengganggu tanaman kelapa sawit,
  • dapat tumbuh pada lahan dengan tingkat kesuburan rendah,
  • mampu tumbuh dengan cepat dan menghasilkan banyak daun,
  • memiliki toleransi yang baik terhadap pemangkasan,
  • tahan / resisten terhadap gulma, penyakit dan kekeringan,
  • dapat menekan pertumbuhan gulma,
  • mudah di ganti ketika akan di gunakan untuk tanaman baru atau tanaman pokok lainnya, sehingga dapat digunakan untuk reklamasi tanah,
  • tidak memiliki duri dan sulur-sulur yang membelit tanaman kelapa sawit.

Syarat Tanaman Penutup Tanah


Kacangan yang digunakan sebagai penutup tanah harus memenuhi syarat sebagai berikut:

  • memiliki sifat perakaran yang tidak menggangu sehingga tidak menimbulkan persaingan bagi tanaman kelapa sawit,
  • dapat dengan mudah diperbanyak baik secara vegetatif dan generatif,
  • dapat memberikan bahan organik yang efektif baik ketika berada dibawah sinar matahari maupun tidak mendapat sinar matahari yang cukup,
  • memiliki ketahanan yang baik dari hama penyakit,
  • mampu bertahan pada kondisi kekeringan,
  • tidak menjadi inang hama penyakit bagi tanaman kelapa sawit,
  • memiliki potensi menekan pertumbuhan gulma

Jenis Tanaman Kacangan

Adapun jenis kacangan yang memenuhi syarat tersebut dan lazim dipakai sebagai tanaman penutup tanah kelapa sawit diantaranya:

  1. Peuraria Javanica (PJ)
  2. Centrosema Pubescens (CP)
  3. Calopogonium Mucunoides (CM)
  4. Psophocarpus Palustris (PP)
  5. Calopogonium Caeruleum (CC)
  6. Mucuna Bracteata (MB)

Jenis jenis Tanaman Penutup Tanah Perkebunan


Kacangan pada umumnya di campur dengan tingkat perbandingan variatif bergantung pada kondisi lapangan, seperti topografi atau jenis tanah.

Di tahun pertama, Peuraria Javanica (PJ) bisa lebih cepat berkembang dan mendominasi jenis kacangan lainnya.

Setelah tanah cukup terlindungi, pertumbuhan Peuraria Javanica (PJ) akan perlahan berkurang dan areal akan di dominasi oleh tanaman Centrosema Pubescens (CP) atau Calopogonium Mucunoides (CM) dan Calopogonium Caeruleum (CC)

Karena jenis ini dapat tumbuh dengan baik saat keadaan terlindungi.

Jenis kacangan lain pada saat ini yang banyak digunakan di perkebunan adalah Mucuna Bracteata.

Mucuna Bracteata dapat menghasilkan bahan organik cukup besar dan memiliki pertumbuhan yang sangat pesat.

1. Calopogonium Caeruleum (CC)


Calopogonium Caeruleum (CC)

Calopogonium Caeruleum (CC) memiliki kelebihan sebagai berikut:

  • Dapat tumbuh merambat dan mudah dibedakan karena daunnya hijau mengkilat, permukaannya licin, berduri halus, berbentuk oval/hati dengan ukuran 3-5 cm.
  • Dapat bertahan di kondisi naungan, dan mampu bersaing dengan gulma lain.
  • Toleransi yang baik terhadap hama dan tahan kekeringan.
  • Bisa di stek. Untuk penanaman dengan stek memerlukan 1.000-1.300 stek/ha.

Kekurangan dari Kelemahan dari Calopogonium Caeruleum (CC) adalah :

  • Kemampuan menghasilkan biji rendah
  • Harga relatif mahal

2. Calopogonium Mucunoides (CM)


Calopogonium Mucunoides (CM)

Tanaman kacangan Calopogonium Mucunoides (CM) berasal dari Amerika Selatan, memiliki daun agak kecil dan tidak berbulu.

Adapun kelebihan dari Calopogonium Mucunoides (CM) adalah :

  • Dapat tumbuh di ketinggian 0-300 m di atas permukaan laut.
  • Produksi daun relatif tinggi sehingga sangat baik sebagai pensuplai unsur N ke dalam tanah.
  • Mempunyai biji kecil-kecil dengan daya pertumbuhan sedang.

Kelemahan dari Calopogonium Mucunoides (CM) adalah :

  • Tidak tahan bersaing dengan gulma.
  • Memiliki umur relatif pendek.

3. Centrosema Pubescens (CP)


Centrosema Pubescens (CP)

Centrosema Pubescens (CP) memiliki daun berbentuk ellips, berukuran kecil dan permukaan sedikit licin.

Kelebihan dari Centrosema Pubescens (CP) adalah :

  • Dapat tumbuh pada ketinggian 0-300 m diatas permukaan laut.
  • Tahan naungan dan kekeringan.
  • Mampu menghasilkan biji sebanyak 1.000 kg/ha

Kelemahan dari Centrosema Pubescens (CP) adalah :

  • Pertumbuhan relatif lambat.
  • Memiliki umur relatif pendek.

4. Psophocarpus Palustris (PP)


Psophocarpus Palustris (PP)

Kelebihan dari Psophocarpus Palustris (PP) adalah :

  • Dapat tumbuh pada ketinggian 0-1.000 m di atas permukaan laut.
  • Tahan naungan dan kekeringan.
  • Mampu tumbuh pada tanah asam seperti gambut.

Kelemahan dari Psophocarpus Palustris (PP) adalah :

  • Pertumbuhan pada 3 bulan pertama relatif lambat.

5. Mucuna Cochinchinensis (MC)


Mucuna Cochinchinensis (MC)

Tanaman kacangan Mucuna Cochinchinensis (MC) dapat tumbuh menjalar namun dapat juga tegak, batang agak kecil dan lemah, polongan biji berbulu tebal

Kelebihan dari Mucuna Cochinchinensis (MC) adalah :

  • Pertumbuhan relatif cepat dan dalam 3 bulan sudah 100% menutup tanah.

Kelemahan Mucuna Cochinchinensis (MC)

  • Secara alamiah mati setelah 6-8 bulan.

6. Pueraria Javanica (PJ)


Pueraria Javanica (PJ)

Pueraria Javanica (PJ) adalah tanaman Penutup Tanah / LCC (Legume Cover Crop) yang biasa digunakan oleh perkebunan karet dan kelapa sawit.

Pueraria Javanica (PJ) berperan sebagai tumbuhan pioneer yang dapat meningkatkan kesuburan tanah.

Pueraria Javanica (PJ) adalah tanaman sejenis kacangan yang dapat cepat menjalar, sebab memiliki keunggulan dalam mengikat unsur N (nitrogen).

Unsur N (nitrogen) sangat dibutuhkan oleh tanaman utama (karet atau kelapa sawit) yang belum dewasa.

Tanaman Pueraria Javanica (PJ) juga mampu menurunkan suhu tanah pada saat kemarau.

7. Mucuna Bracteata (MB)


Mucuna Bracteata (MB)

Mucuna Bracteata (MB) adalah tanaman jenis kacangan yang berasal dari India.

Adapun keunggulan Mucuna Bracteata (MB) antara lain:

  • Pertumbuhan tanaman relatif cepat dan menghasilkan biomassa yang tinggi.
  • Sangat mudah ditanam dengan perawatan yang rendah.
  • Tanaman tidak disukai ternak karena memiliki kandungan fenol yang relatif tinggi.
  • Adaptasi yang baik dan toleran terhadap serangan hama dan penyakit.
  • Memiliki sifat allelopati sehingga memiliki daya kompetisi yang tinggi terhadap gulma.
  • Memiliki perakaran yang dalam, sehingga dapat memperbaiki sifat fisik tanah.
  • Menghasilkan serasah yang tinggi sehingga menambah kesuburan tanah.
  • Mampu mengendalikan erosi.
  • Sebagai Leguminosae dapat menambat N bebas dari udara.
  • Relatif lebih tahan naungan dan ancaman kekeringan.
  • Pertumbuhan homogen, sehingga dapat menghambat laju pertumbuhan gulma di areal TBM.
  • Dapat mengembalikan nutrisi tanah serta meningkatkan nitrogen pada tanah dengan adanya aktivitas fiksasi nitrogen di dalam bintil akar.

Kelemahan Mucuna Bracteata (MB) yaitu:

  • Relatif sulit tumbuh pada fase awal penanaman terutama saat kondisi cuaca panas dan curah hujan rendah.
  • Mucuna Bracteata (MB) relatif sulit hidup pada saat ditanam namun bila telah berhasil hidup maka tanaman mampu tumbuh dengan sangat cepat.
Rekomendasi artikel menarik untuk dibaca
🌴 Arti dan Definisi Piringan Kelapa Sawit
🌴 Daftar istilah dan nama peralatan dalam Pabrik Kelapa Sawit
🌴 Apa saja yang menjadi faktor penentu harga kelapa sawit

Rate Artikel


Komentar Artikel

Perhatian :
Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu



Contoh : email_saya@gmail.com



Komentar berhasil di-input
Error!

Artikel Lainnya


Artikel Terbaru


Media Sosial